Kamis, 12 November 2015

Melirik Setahun Rezim Jokowi


N-GIF – Setahun Rezim Perintahan JKW-JK berjalan, namun seakan “tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan” media cetak dan media elektronik adem-adem saja menanggapi hal ini. Harga kebutuhan pokok naik, barang juga mengalami hal yang sama, kehidupan serasa begitu susah dan kepayahan, tapi hanya dapat dirasa tak kasat mata. Berbagai kritik Masyarakat “muncrat” terhadap setahun pemerintahan Jokowi, Namun , lenyap dan ter-redam entah bagaimana. Berbanding terbalik bagi kaum Pendukung Jokowi, puja dan puji terus mengalir dasyat mengalahkan dasyatnya bencana asap akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Inilah hal yang “nyesek” menembus kalbu namun tak kasat mata yang dirasakan masyarakat Indonesia, di olah dari berbagai sumber.


Pertama,  diawal pemerintahannya Jokowi sukses mencekik leher rakyatnya dengan menaikan harga BBM. Dampak sangat luar biasa. Sangat sistemik. Sampai sekarang. Rakyat tak dapat lagi bangkit. Terhimpit akibat kenaikan harga BBM. Meskipun, harga minyak dunia, sekarang hanya $ 42 dolar/parbarel, tapi tetap Jokowi tak menurunkan harga BBM. Jokowi hanya membuat pemanis, menurunkan harga solar Rp 200 saja.


Kedua, Jokowi sangat sukses menaikan jumlah orang miskin alias mlarat secara signifikan. Lebih dari 30 juta rakyat miskin bertambah di era pemerintahan Jokowi. Indikator dari berbagai lembaga riset, menunjukan jumlah pengangguran meningkat secara signifikan. Apalagi, didesa-desa terjadi tingkat kemiskinan yang sangat luar biasa. Ditambah dengan musim kemarau yang panjang dan banyaknya panen yang gagal.


Ketiga, Jokowi sukses menaikan harga-harga kebutuhan pokok, yang membuat rakyat menjerit. Harga “sembako” naik dengan drastis, yang sulit dijangkau bagi rakyat miskin. Apalagi, akibat daya beli rakyat sudah tidak ada lagi. Mereka tidak memiliki kemampuan membeli kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan mereka sehari.


Keempat, Jokowi sukses menciptakan pengangguran yang semakin menggelembung, mengikuti deret ukur. Pabrik-pabrik gulung tikar, akibat pertumbuhan ekonomi negatif, hanya 4,6 persen. Ditambah kurs rupiah yang terus melorot dan tidak stabil. Indonesia juga bergantung kepada ekonomi Cina, yang sekarang ini, mengalami pelambatan pertumbuhan yang pertama sejak 2009, dan ekonomi Cina hanya tumbuh 6 persen.


Kelima, Jokowi sukses “menjual” negeri Indonesia kepada cukong-cukong Cina. Indonesia sudah menjadi ‘milik’ cukong Cina. Bahkan, Cina yang melakukan investasi di Indonesia, bukan saja melakukan investasi, tapi juga membawa ribuan buruh dari Cina, di tengah meningkatkanya pengangguran. BUMN Indonesia juga sudah “dilego” kepada Cina, termasuk Bank Mandiri, Bank BNI, dan Ban BRI.


Keenam, Jokowi sukses menaikan dolar atas rupiah. Janji Jokowi waktu kampanye, kalau terpilih menjadi presiden rupiah langsung menjadi Rp 10.000/1USD. Ternyata rupiah menjadi Rp 14.800/1USD. Meskipun, sekarang berada di angka Rp 13.500/1USD.


Ketujuh, Jokowi juga sukses menjual Freeport kepada Amerika, sebagai ‘sesaji’ secara diam-diam. Freeport yang akan habis tahun 2021, diperpanjang sampai tahun 2041. Ini benar-benar luar biasa. Di mana asset negara yang penting diserahkan kepada Amerika, seumur hidup!


Kedelapan, Jokowi sukses mengobrak-abrik tata hukum dan pemerintahan di Indoenesia. Terjadi sungsang sengkarut atas kehidupan hukum. Termasuk akan mematikan KPK. Ini semua karena Jokowi hanyalah : PETUGAS PARTAI.


Kesembilan, Jokowi sukses menempatkan orang-orang yang “bodoh”, dan tidak memiliki kapabelitas dalam bekerja. Akhirnya Jokowi bongkar pasang kabinetnya. Seperti tak tahu bagaimana mengatur dan memilih orang-orang yang memiliki kemampuan mengelola negara.


Kesepuluh, Jokowi sukses melumpuhkan KMP, melalui unsur-unsur orang-orang dalamnya. Seperti Golkar, PPP, dan PAN menyusul Demokrat. Sehingga, tida ada “balancing” (perimbangan), semua sekarang hanya kumpulan orang yang bisa mengatakan kata : “SETUJU!”.

Kesebelas, Jokowi sukses memporak-porandakan olah raga termasuk PSSI. Padahal, jutaan orang menggantungkan hidupnya dari sepakbola. Tapi, dihancurkan oleh Jokowi, sampai sekarang dibiarkan. Sampai pemain PSSI yang beralih profesis menjadi tukang ojek.


Keduabelas, Jokowi berhasil menciptakan jurang antara kaya dengan miskin. Indek gini sudah mencapai diangka 40. sudah lampu merah. Pertumbuhan orang kaya meningkat dengan drastis. Sementara itu, orangn-orang miskin terus bertambah dengan drastis, dan tidak berubah secara signfikan “income” mereka. Ini benar-benar bencana “disaster” bagi masa depan Indonesia. Masih banyak lagi.


Ketiga belas, last but not least, Jokowi dengang  sangat sukses “mengasapi” rakyat Pekanbaru,  Jambi,  Palembang, Palangkaraya,  Samarinda, dan sejumlah  wilayah lainnya. Memang, ini bukan Jokowi yang melakukan pembakaran. Tapi, sampai sekarang tidak ada tindakan tegas, terhadap pelaku pembkaran hutan, dan tidak pernah diumumkan siapa pelakunya. Karena kebanyakan para cukong Cina pemilik perkebunan yang membakar lahan hutan. Sungguh. Ratusan ribu rakyat terkena ISPA.  Miliaran kerugian rakyat. Termasuk jasa penerbangan. Tapi, tidak ada tindakan atas kejahatan mereka.


keemapat belas, Jokowi Pemimpin Bangsa Indonesia sukses membuat pamor Indonesia melambung tinggi didunia Internasional Hanya dengan satu Kalimat “I don’t read what I sign”, tidak seperti Soekarno Presiden RI Pertama yang membutuhkan Retorika yang begitu banyak untuk menggetarkan dunia Internasional.  Jokowi menceritakan, setiap harinya dia harus menandatangani dokumen yang begitu banyak. Hal itu membuat Jokowi, sebagai orang nomor satu negeri ini, mengakui bahwa dirinya tidak selalu memeriksa semua dokumen itu. Alasan yang begitu menakjubkan sebagai Kepala Negara, kualitas Presiden RI satu ini Jelas tidak dapat di bandingkan dengan Kepala Desa (Geuchik).
Setahun Jokowi berkuasa, dia sukses membuat rakyat semakin menderita (tidak berlaku bagi kaum pendukung jkowo-red) , dan pedih kehidupan mereka. Rakyat bertambah mlarat, dan masa depan. Asset negara jatuh  ke tangan Asing dan A Seng,  sementara rakyat jelata tak terlindungi lagi. Wallahu’alam.

Buruj CK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar